PT Putra Tidar Perkasa, Batam – Aksi Sosial Penggalangan Dana untuk korban Banjir yang terjadi di Trenggalek, Jawa Timur diikuti sejumlah komunitas Se-Kota Batam. Selain Tim peduli PT Putra Tidar Perkasa aksi sosial ini juga diikuti oleh relawan dari Trenggalek Community Batam, Casper Batam, Turonggo Yakso Batam, Himssu, Gojek Community.
Aksi galang dana ini digelar selama 8 hari, dari tanggal 22, 23, 29, 30 oktober – 05, 06, 12, 13 November 2022. Bertempat di simpang lampu merah gelael, Sei Panas, Batam.
“Kita turunkan tim untuk mengikuti aksi sosial galang dana ini bentuk kepedulian PTP terhadap saudara kita yang ada di Trenggalek” ungkap Huda selaku Koordinator Aksi Galang Dana dari PTP.
Dalam aksi galang dana tersebut juga turun Direktur Utama PTP Dwifung WS., CCPS meninjau langsung aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh anak buahnya itu.
“Alhamdulillah dari pengumpulan dana ini nantinya dapat bermanfaat bagi para korban banjir di Trenggalek dan kami ucapkan terimakasih kepada pengendara yang sudah bersedia menyisihkan rezekinya untuk saudara kita yang membutuhkan. PTP akan terus ikut dan peduli terhadap musibah yang terjadi ditanah air untuk meringankan beban saudara kita” ungkapnya saat aksi penggalangan dana.
Sebagai informasi, peristiwa banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Selasa (18/10). Kejadian itu berawal dari meluapnya Sungai Tawing setelah diguyur hujan deras pada pukul 07.00 waktu setempat.
Terdapat sebelas kecamatan terdampak banjir dan tanah longsor, antara lain Kecamatan Kampak, Kecamatan Dongko, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Tugu, Kecamatan Pule, Kecamatan Suruh, Kecamatan Bendungan, Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Karangan dan Kecamatan Durenan.
Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun, satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat banjir. Sebanyak 2.640 KK / 7.440 jiwa dan 2.457 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian muka air sekitar tiga puluh hingga seratus sentimeter.
Selain itu, banjir juga berdampak pada dua fasilitas pendidikan dan satu fasilitas kesehatan yaitu RSUD dr. Soedomo.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi secara bersamaan, tercatat 33 Kepala Keluarga dan 49 unit rumah terdampak longsor.