You are currently viewing Dirut PTP : Belajar Baca Al-Quran Tidak Harus Malu Walau di Usia Yang Sudah Tidak Muda Lagi

Dirut PTP : Belajar Baca Al-Quran Tidak Harus Malu Walau di Usia Yang Sudah Tidak Muda Lagi

  • Post category:News

Putra Tidar Perkasa, Batam – Di Indonesia, Tingkat buta huruf Alquran terbilang tinggi. Hasil riset dari Institut Ilmu Alquran (IIQ) pada Januari 2018 lalu mencatat sekitar 65 persen masyarakat Indonesia buta huruf Alquran. Hal ini butuh kesadaran diri sendiri dan niat yang kuat untuk bisa membaca Alquran diusia muda maupun lanjut usia. Masih banyak diantara masyarakat belajar membaca Alquran di usia yang sudah tidak muda lagi menjadi masalah tersendiri, yaitu rasa malu didalam hati sering kali menjadi musuh seseorang yang ingin belajar.

PTP belajar mengaji

Pada Selasa (27/11/2018) Direktur Utama PT. Putra Tidar Perkasa (PTP), Dwifung Wirajaya Saputra, mengajak para manajer hingga staf untuk mengikuti belajar membaca Alquran bersama Ustadz Rizal. Ustadz, sengaja diundang untuk mengajar membaca Alquran dengan metode “30 Menit Lancar Baca Alquran” yang sebelumnya sudah beliau persiapkan.

Dalam pembukaan, Ustadz Rizal menjelaskan pentingnya kita bisa membaca Alquran dan memotivasi manajemen untuk belajar diusia dewasa ini.

“Tidak ada kata terlambat untuk belajar Alquran. Di zaman yang sudah modern ini banyak metode ataupun cara kita untuk mudah membaca Alquran, seperti halnya buku ini 30 Menit Lancar Baca Alquran, belajar diusia dewasa maupun lanjut usia tidak menjadi masalah. Namun harus memiliki kemauan yang kuat dan istiqomah.” Ungkapnya menerangkan.

Selanjutnya Ustadz Rizal, menerangkan huruf hijaiyah dengan menggabungkan huruf alfabet sehingga belajar pun menjadi mudah dipahami, sistematis dan mudah dipraktikkan.

Dalam hal ini, Dwifung WS diusianya yang 42 tahun tidak malu untuk belajar membaca Alquran bersama para stafnya.

Dirut PTP belajar mengaji

“Sengaja saya mengajak mereka untuk dapat belajar bersama. Saya tidak malu. Hal ini untuk memotivasi mereka untuk belajar kembali Alquran walau di tengah kesibukan pekerjaan. Malu itu jangan dengan manusia tapi dengan Allah” terang Dwifung WS. setelah mengaji bersama Ustadz Rizal.

Rata-rata para staf sudah bisa membaca namun tidak sedikit belum memahami hukum tajwid. Sehingga ini memacu para staf  untuk mengikuti belajar membaca Alquran dengan antusias.

“Saya saja membaca Alquran masih terbata-bata, tapi masih mau belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Jangan berhenti belajar.” Ungkapnya kepada para staf yang hadir.

══════════════

Baca juga Berita kami sebelumnya :

TIM FUTSAL MACAN TIDAR FC RAIH JUARA DALAM TURNAMEN ALEADEVA CUP 2018

Butuh jasa pengamanan? klik Ya

Ikuti pelatihan Gada Pratama / Madya Klik Ya

Bagikan informasi ini ke Sosial media Anda, biar mereka tahu apa yang Anda tahu