Putra Tidar Perkasa, Medan – Dalam rangka meningkatkan kompetensi dalam pelayanan pengamanan dan perlindungan transportasi, PT. Putra Tidar Perkasa (PTP) dan PT. Sumatera Guard Service (SGS) mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti training Facility Security Requirements dan (FSR) dan Trucking Security Requirements (TRF) sekaligus juga menghadiri 18th International Supply Chain Risk and Resiliency Conference tingkat Asia Pacific yang diikuti oleh 22 negara di Asia Pasifik yang pertama kalinya diadakan di Indonesia dan bertemu dengan praktisi-praktisi dunia pengamanan dari berbagai negara, memiliki tujuan salah satunya adalah PTP dan SGS terdaftar sebagai anggota Transported Asset Protection Association (TAPA).
Diikuti oleh 150 peserta dari 22 negara termasuk didalamnya Delegasi PTP yang mengikuti training ini adalah Direktur Utama Dwifung WS dan Direktur Operasional Ryan Istiyanto,CATS,CPPS, dan untuk delegasi SGS adalah Hendri Saputra. Training dimulai pada tanggal 8 – 10 Oktober 2018 itu mempelajari tentang Facility Security Requirements dan (FSR) dan Trucking Security Requirements (TRF). Selama tiga hari tersebut, diadakan ujian dimana jika lolos dapat menjadi auditor yang dapat mengaudit sistem keamanan perusahaan berstandar dunia yang bergerak dibidang supply chain sehingga dapat memberikan support pengamanan Kargo/Loading/Unloading serta pengiriman barang di perusahaan.
Dilanjutkan dengan TAPA International Conference 2018 pada 11 – 12 Oktober 2018 di Hotel JW Marriot, Medan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Internasional Praktisi Pencegahan Keamanan (IACPP). Turut dihadiri oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno SH didampingi Dirbin Potmas Baharkam Mabes Polri Brigjen Drs Istiono SH MH CATS, CCPS , Presiden IACPP Drs Darly Siregar MSi, ICPS, CATS, CCPS, pimpinan tertinggi TAPA Asia Pasifik Tonny Lugg, Sekretaris Jenderal IACPP Baruno Sapto Subroto MA, MSc, ISPS, CI, CCPS, CATS.
“Berbagai macam permasalahan bidang supply chain tentu menjadi momok menakutkan bagi para pengusaha khususnya pengusaha eksportir atau importir. Untuk itu perlu adanya pencegahan kejahatan. Dengan adanya TAPA inilah para auditor dapat memberikan support terhadap para pengusaha tersebut” ungkap Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri Irjen Drs Putut Eko Bayuseno.
PTP dan SGS sangat bangga telah ambil bagian dari Conference ini. Mengingat untuk memberikan aman kepada pengguna jasa diperlukan berbagai kompetensi untuk para tenaga ahlinya sehingga dalam melayani dapat memberikan yang terbaik salah satunya dibidang Supply Chain ini.
“Didalam pengamanan tujuan akhirnya adalah dapat memberikan rasa aman kepada para klien. Untuk itu kami mengikuti training ini sehingga dapat menjadi auditor yang nantinya dapat memberikan dukungan penuh terhadap pengamanan Kargo/Loading/Unloading diperusahan klien kami” ujar Direktur Operasional PTP, Ryan Istiyanto,CATS,CPPS saat disela acara sesi berfoto dalam conference TAPA 2018.
Dengan Kompetensi ini membuat semakin yakinnya PTP dan SGS dalam memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa inilah mendasari untuk selalu berimprovisasi.
“Dengan menjadi anggota TAPA inilah kami yakin dapat memberikan yang lebih baik lagi untuk para klien kami kedepannya” ungkap Dwifung penuh semangat.
Sebagai informasi, TAPA adalah sebuah organisasi nirlaba yang menyatukan produseb global, penyedia logistik, operator angkutan, lembaga penegak hukum, dan pemangku kepentingan lainnya dengan tujuan bersama untuk mengurangi kerugian dari rantai pasokan international.
TAPA didirikan tahun 1997 meliputi seluruh Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Serikat. TAPA memiliki lebih dari 700 keanggotaan dari perusahaan supply chain kelas dunia. Visi TAPA adalah meminimalisir kerugian kargo dari rantai pasokan. Misi TAPA adalah untuk mengatasi ancaman keamanan yang terjadi disektor supply chain.
══════════════
Berita kami :
SEMAKIN DIPERCAYA, PTP TAMBAH 1 KLIEN LAGI DI AWAL OKTOBER
Butuh jasa pengamanan? klik Ya
Ikuti pelatihan Gada Pratama / Madya Klik Ya